Jangan Menyerah! - Bagian 3: Kemuliaan Dibalik UjianSampel

Jangan Menyerah! - Bagian 3: Kemuliaan Dibalik Ujian

HARI KE 2 DARI 6

Mengapa?

"Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat." – Ayub 42:16

Ketika kita berada didalam penderitaan, seringkali kita bertanya, "Mengapa? Mengapa saya?"

Ayub mengungkapkan banyak pertanyaan 'mengapa' di dalam pasal 7 ketika dia tiba-tiba mengalami penderitaan demi penderitaan. Dia menyangka bahwa Tuhan menyerangnya karena dosa yang telah ia lakukan (Ayub 7:20). Ayub tidak mengerti mengapa hidupnya menjadi begitu buruk. Dia mulai mempertanyakan Tuhan.

Ayub yakin bahwa dia adalah seorang yang jujur, tidak bersalah dan benar. Namun, Ayub bersalah ketika dia meragukan keadilan dan keputusan Tuhan. Ayub membela diri bahwa dirinya yang benar, dan Tuhan yang salah. Dia lupa bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada manusia biasa.

Apakah Ayub memiliki iman yang lemah? Tidak. Bahkan, Tuhan berkata bahwa tidak ada orang lain yang memiliki iman sebesar yang Ayub miliki. Karena Tuhan mengasihinya, Tuhan ingin menyucikan Ayub dan mengajar Ayub untuk mengenal Dia secara pribadi.

Ayub akhirnya mengakui ketidaksempurnaannya. Dia berhenti bertanya 'mengapa' dan mulai meminta petunjuk dari Tuhan (Ayub 42:1-6). Apa yang terjadi selanjutnya? Tuhan memperpanjang umur Ayub selama 140 tahun lagi dengan lebih banyak berkat dan kebahagiaan daripada yang pernah dia miliki sebelumnya.

Saya berada di rumah sakit untuk perawatan kemoterapi pertama saya. Para perawat sudah siap dengan sarung tangan, jubah, dan masker wajah mereka. Mereka membawa obat dalam tas ungu berlabel "Obat Sitotoksik". Saya melihat dengan seksama saat mereka memasukkannya ke dalam pembuluh darah di tangan saya. Cairan tersebut mulai mengalir ke dalam tubuh saya.

Saya kemudian mencari di internet arti kata tersebut dan mengetahui bahwa Sitotoksik berarti zat beracun yang berfungsi untuk merusak atau menghentikan pertumbuhan sel-sel dalam tubuh yang berkembang dengan cepat, yang baik maupun yang buruk.

Di dalam hati saya, saya bertanya-tanya kepada Tuhan, "MENGAPA saya harus melewati penderitaan ini? Mengapa? Dan mengapa saya?" Saya mencoba mengingat kesalahan yang pernah saya lakukan di masa lalu. Saya bertanya kepada diri sendiri apakah ada dosa yang menyebabkan saya berada dalam situasi ini.

Tetapi setelah sesaat, saya menyadari bahwa bukanlah tindakan yang benar untuk bertanya 'mengapa' dan kemudian menyalahkan Tuhan. Jadi saya mulai mengubah pertanyaan saya. "Apa tujuan-Mu, Tuhan? Pasti ada sesuatu yang Engkau ingin ajarkan kepada saya melalui penderitaan ini, dan saya tahu itu adalah untuk kebaikan." Saya bertobat dan meminta Tuhan untuk menguatkan iman saya.

Setelah hari tersebut, Tuhan mulai menyatakan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa saya mengerti. Meskipun saya belum melihat gambar yang lengkap, saya bisa melihat Tuhan sedang perlahan-lahan menyusun potongan-potongan gambar tersebut.

Sahabatku, jika engkau masih terus bertanya 'mengapa' kepada Tuhan atas situasimu, saya mendorongmu untuk berhenti bertanya 'mengapa' karena itu tidak akan membantu.

Sebagai gantinya, mulailah bertanya kepada Tuhan tentang tujuan-Nya bagimu melalui situasi yang diizinkanNya. Dia adalah Tuhan yang memiliki tujuan. Segala sesuatu yang dilakukan-Nya memiliki tujuan meskipun kita mungkin tidak memahaminya pada saat ini, karena jalan-Nya itu lebih tinggi.

Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa ketika kita bertekun di dalam penderitaan hidup yang ada, kita akan menyaksikan kebesaran Tuhan. Bukan hanya saja kita mendengar bahwa Tuhan itu besar, tetapi kita sendiri akan mengalami kebesaran-Nya secara pribadi.

Tuhan mengizinkan penderitaan terjadi kepada orang-orang yang akan Dia pakai untuk tujuan yang lebih besar

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Jangan Menyerah! - Bagian 3: Kemuliaan Dibalik Ujian

Apakah Anda merasa perjalanan hidup Anda sulit? Apakah Anda merasa seperti berada di dalam terowongan yang gelap dan tidak ada jalan keluar? Apakah Anda merasa kehilangan harapan dan hampir menyerah? Jika Anda sedang menghadapi musim hidup yang sulit saat ini, terutama jika Anda sedang berjuang melawan kanker, renungan 40 hari ini akan membantu Anda berjalan dengan kemenangan bersama Allah.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Riky Irawan yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://rikyiraw.wordpress.com/