Allah Beserta Kita | Renungan Natal 5 HariSampel

Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita. –Yesaya 9:4-5

Janji Perdamaian

“Perang sudah berakhir,” ujar John Lennon pada tahun 1971. Namun, setiap hari masih terdengar berita yang bertentangan dengan angan-angan Lennon. Menurut salah satu lembaga, di dunia saat ini berlangsung 110 konflik bersenjata. Setiap hari kita melihat bukti-bukti yang mengerikan. Salah satu foto menampilkan seorang pemuda mengendarai sepeda motor menuju medan pertempuran, dengan senapan terselempang di punggungnya. Foto lain memperlihatkan seorang wanita yang putus asa sedang mengais reruntuhan apartemennya yang baru saja hancur akibat serangan roket.

Kekerasan sudah lama mewarnai hidup umat manusia. Lebih dari 700 tahun sebelum Masehi, bangsa Yehuda berada di bawah ancaman invasi (Yes. 7:2). Lalu, Nabi Yesaya membuat pengumuman yang luar biasa. Seorang anak laki-laki akan lahir dan diberi nama “Imanuel,” yang berarti “Allah menyertai kita” (ay. 14).

Kelahiran Yesus menandai hadirnya sang Terang dunia (Yoh. 8:12). Seperti yang dijanjikan Yesaya, “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar” (Yes. 9:1). Anak itu akan disebut, “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (ay. 5). Oleh karena Dia, “Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api” (ay. 4). “Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan,” kata Yesaya (ay. 6).

Janji tentang Imanuel adalah janji perdamaian. Kita menantikan kedatangan-Nya kembali untuk memerintah sebagai Raja Damai. –TIM GUSTAFSON

Bagaimana janji perdamaian Yesus memberi Anda harapan sejati?

Raja Damai yang terkasih, aku merindukan harinya, ketika Engkau akan memerintah dengan adil dan jujur.