Allah Beserta Kita | Renungan Natal 5 HariSampel

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. –Yohanes 1:14

Kemah Duniawi Yesus

Ketika saya dan istri mengunjungi situs medan perang Yorktown yang bersejarah di Virginia, kami belajar banyak tentang pertempuran yang menentukan kemerdekaan Amerika Serikat tersebut. Pemandu wisata di sana mengarahkan perhatian kami kepada sebuah etalase yang berisi sisa-sisa kemah milik George Washington, pemimpin tentara perjuangan Amerika. Washington pernah tinggal di kemah itu sepanjang masa pengepungan Yorktown pada tahun 1781.

Melihat kemah bersejarah berusia 250 tahun itu sungguh meninggalkan kesan yang mendalam. Namun, mari perhatikan “kemah” tempat Yesus tinggal. Rasul Yohanes menulis tentang kemah tersebut, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh. 1:14). Kata “diam” di sini dapat diartikan sebagai membentangkan kemah. Sebagaimana hadirat Allah memberkati kemah pertemuan—Kemah Suci (lihat Kel. 40)—Kristus datang dan memberkati kita dengan tinggal di dalam kemah berwujud manusia. Rasul Paulus menulis tentang “kemah tempat kediaman kita di bumi ini”—yaitu tubuh manusiawi kita (2 Kor. 5:1). Luar biasanya, Yesus memilih untuk berdiam di tempat seperti itu. Itulah arti kelahiran-Nya yang sesungguhnya.

Filipi 2:5-11 menggambarkan bagaimana Kristus merendahkan diri-Nya, meninggalkan hadirat Bapa-Nya, dan datang ke dunia dalam rupa seorang hamba untuk kemudian disalibkan demi penebusan kita. Yesus hidup di dalam kemah tubuh manusia—sebuah bukti nyata dari kasih-Nya kepada kita. –BILL CROWDER

Kesulitan apa yang Anda rasakan dengan “kemah duniawi,” yaitu tubuh Anda? Bagaimana Anda terbantu dengan mengetahui bahwa Yesus juga pernah hidup di dalam tubuh seperti kita?

Allah yang hidup, aku mengucap syukur kepada-Mu atas kehidupan yang Yesus jalani dan atas kehidupan yang disediakan-Nya bagiku.