Yesus Itu Seperti Apa Sih?Sampel

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

HARI KE 2 DARI 5

Yesus Menyambut Orang yang Terpinggirkan

Pernahkah kamu merasa sedikit bingung dengan begitu banyak pendapat dan pandangan berbeda tentang Yesus, hingga kamu bertanya-tanya apa yang sebenarnya harus dipercayai?

Selamat datang di Hari ke-2 perjalanan devosi kita! Gimana sejauh ini? Ada pemikiran baru dari kisah kemarin? Kalau kamu menjalani rencana ini bersama seseorang, coba bagikan pendapatmu. Atau, luangkan waktu sebentar untuk menulis pertanyaan atau refleksimu sebelum kita masuk ke kisah hari ini.

Ingat, ini cara yang bisa kamu pakai untuk menjalani rencana ini bersama:

  1. Baca: Bacalah bagian firman, bisa bergantian dengan teman atau sendiri.
  2. Ceritakan ulang: Coba rangkum kisahnya dengan bahasamu sendiri, fokus pada detail yang penting.
  3. Renungkan: Bagikan hal yang paling menarik perhatianmu. Apa yang kisah ini tunjukkan tentang Yesus dan orang-orang di dalamnya?
  4. Hubungkan: Diskusikan bagaimana kisah ini berkaitan dengan hidupmu atau mungkin menantang cara pandangmu. Gunakan Pertanyaan Refleksi untuk membantumu berdiskusi.

Hari ini, kita melihat Yesus makan bersama—salah satu cara favorit-Nya untuk terhubung dengan orang-orang. Di zamannya, makan bersama bukan sekadar mengisi perut, tapi juga melambangkan kebersamaan dan kesetaraan. Tapi kali ini, tindakan Yesus memicu kemarahan para pemuka agama, yaitu orang-orang Farisi yang mengatur aturan ibadah Yahudi. Kenapa? Karena Yesus duduk makan dengan para pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap berdosa—mereka yang dipandang tidak layak oleh masyarakat.

Para pemungut cukai seperti Matius dibenci karena dianggap mengkhianati bangsanya sendiri demi keuntungan pribadi di bawah pemerintahan Romawi. Mereka dipandang sebagai pengkhianat dan dijauhi, baik secara sosial maupun spiritual. Bagi seorang rabi, makan bersama mereka adalah hal yang sangat tidak pantas dan dianggap najis. Tapi Yesus bukan hanya memanggil Matius untuk mengikut-Nya, Ia juga duduk makan di rumah Matius bersama orang-orang yang dicap sebagai "pelanggar hukum." Bagi orang Farisi, ini adalah tindakan yang mencoreng aturan agama. Tapi bagi Yesus, ini adalah pernyataan nyata tentang penerimaan dan persahabatan tanpa syarat.

Dengan duduk dan makan bersama mereka yang dikucilkan, Yesus melampaui batas budaya dan aturan keagamaan saat itu. Ini bukan sekadar soal berbagi hidangan, tetapi tentang memulihkan martabat mereka yang dianggap tidak layak dan menunjukkan bahwa kasih Tuhan tidak terbatas. Lewat tindakan-Nya, Yesus menunjukkan bahwa setiap orang diterima dan punya tempat di hadapan-Nya. Bayangkan bagaimana perasaan mereka yang selama ini ditolak dan diabaikan—bisa merasakan diterima dan dihargai tanpa syarat.

Para orang Farisi tidak bisa memahami tindakan Yesus, dan Dia menanggapi kritik mereka dengan kata-kata ini:

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.”

“Aku menginginkan belas kasihan dan bukan persembahan.”

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Yesus menegur cara berpikir yang hanya berfokus pada aturan dan penampilan luar. Sebaliknya, Ia menunjukkan bahwa yang terpenting adalah belas kasihan dan kasih Tuhan bagi semua orang. Melalui tindakan dan perkataan-Nya, Yesus mengajarkan bahwa hubungan dengan Tuhan bukan tentang status atau pengakuan dari orang lain, tetapi tentang hati yang terbuka untuk menerima dan mengasihi mereka yang sering dianggap tidak layak.

Pertanyaan Refleksi

  1. Bagaimana perasaanmu melihat cara Yesus berinteraksi dengan orang-orang yang terpinggirkan?
  2. Apa yang dapat kita pelajari dari perkataan Yesus kepada orang Farisi tentang misi dan prioritas-Nya?
  3. Adakah bagian dari kisah ini yang terasa relevan dengan pengalaman atau perjalanan hidupmu?

Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan atau mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan ini. Sikap Yesus yang penuh kasih dan keterbukaan mengajak kita untuk berpikir lebih dalam—bukan hanya tentang Dia, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat dan memperlakukan orang lain. Sampai jumpa besok di Hari ke-3!

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

Rencana baca Alkitab 5 hari ini akan membantumu mengenal Yesus lebih dalam—siapa Dia sebenarnya? Kamu akan menjelajahi momen-momen penting dalam hidup-Nya, memahami karakter, tujuan, dan bagaimana Dia relevan dalam hidupmu saat ini. Baik kamu yang masih penasaran tentang Yesus maupun yang ingin semakin dekat dengan-Nya, rencana ini mengajakmu untuk merenung, berdiskusi, dan menemukan lebih banyak melalui kisah-kisah Alkitab dan pertanyaan yang menggugah pemikiran.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada yesHEis yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: yesheis.com/id