Yesus Itu Seperti Apa Sih?Sampel

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

HARI KE 3 DARI 5

Perumpamaan Anak yang Hilang

Selamat datang di Hari ke-3! Dalam dua hari terakhir, kita telah melihat bagaimana Yesus menjangkau mereka yang terpinggirkan, menyembuhkan yang terluka, dan memulihkan orang-orang yang dijauhi oleh masyarakat. Saat kamu merenungkan kisah-kisah ini, adakah hal baru yang menarik perhatianmu? Mungkin ada pertanyaan atau pemikiran yang muncul tentang siapa Yesus atau bagaimana Ia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Luangkan waktu sejenak untuk menuliskannya atau mendiskusikannya dengan teman sebelum kita lanjut ke kisah hari ini.

Reminder: Jangan lupa untuk membaca bagian firman hari ini, baik sendiri maupun bersama teman. Saat kalian bertemu atau berdiskusi minggu ini—baik secara langsung maupun lewat telepon—coba bagikan apa yang paling berkesan, renungkan maknanya, dan diskusikan bagaimana hal itu relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari ini, kita akan membahas salah satu perumpamaan Yesus—kisah yang sederhana tapi penuh makna. Perumpamaan ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam dan menemukan pesan yang Yesus ingin sampaikan. Kisah Perumpamaan Anak yang Hilang ini muncul saat Yesus dikritik oleh para pemimpin agama karena bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa. Bukannya berdebat,, Yesus justru menceritakan perumpamaan ini untuk menggambarkan seperti apa sebenarnya hati Tuhan—penuh kasih, penerimaan, dan selalu terbuka bagi mereka yang ingin kembali kepada-Nya.

Perumpamaan ini menceritakan tentang tiga tokoh utama: anak bungsu, anak sulung, dan ayah mereka. Anak bungsu membuat keputusan yang mengejutkan dengan meminta warisannya saat ayahnya masih hidup—sesuatu yang dianggap sangat tidak sopan dan menyakitkan dalam budaya saat itu. Lebih buruk lagi, ia menghabiskan seluruh harta itu untuk hidup foya-foya, menyia-nyiakan apa yang telah diberikan kepadanya. Ketika keadaan memburuk dan kelaparan melanda, ia akhirnya menyadari kesalahannya. Dalam keputusasaan, ia memutuskan untuk pulang, berharap setidaknya bisa diterima sebagai pekerja di rumah ayahnya. Namun, di luar dugaannya, sang ayah justru berlari menyambutnya—tindakan yang sangat tidak biasa bagi seorang kepala keluarga yang terhormat. Tanpa syarat, ia memeluk dan menerima anaknya kembali, bukan sebagai seorang hamba, tetapi sebagai anak yang tetap dikasihinya. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kasih sang ayah tidak didasarkan pada seberapa baik atau buruk anaknya bertindak, tetapi pada hubungan mereka sebagai ayah dan anak.

Namun, anak sulung justru merasa pahit ketika ayahnya merayakan kepulangan adiknya. Meskipun ia telah bekerja keras dan setia, ia merasa tidak dihargai dan menolak sikap ayahnya yang penuh pengampunan. Namun, sang ayah juga mendatanginya, mengundangnya untuk ikut dalam perayaan. Tindakan ini menunjukkan bahwa kasih dan belas kasih sang ayah tidak terbatas pada satu anak saja, tetapi mencakup keduanya, tanpa memandang tindakan mereka.

Perumpamaan ini memberikan gambaran yang kuat tentang kasih dan anugerah Tuhan yang tanpa syarat. Sikap sang ayah—berlari menyambut anak bungsunya yang telah tersesat dan mengundang anak sulungnya untuk ikut bersukacita—menunjukkan kasih yang melampaui harapan manusia.Kisah ini juga mengajak kita untuk bercermin: Apakah kita benar-benar melihat kasih Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita seperti si bungsu yang butuh anugerah, atau seperti si sulung yang bergumul dengan rasa pahit dan ketidakadilan?

Pertanyaan Refleksi

  1. Menurutmu, apa yang perumpamaan ini tunjukkan tentang pesan dan tujuan Yesus?
  2. Kamu lebih relate dengan si anak bungsu, si sulung, atau justru sang ayah dalam cerita ini?
  3. Bagaimana kisah ini berkaitan dengan hidupmu saat ini?

Luangkan waktu untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, baik sendiri maupun bersama teman. Perumpamaan seperti ini dirancang untuk menantang dan menginspirasi—semakin kita mendalaminya, semakin banyak makna yang bisa kita temukan.

Sampai jumpa besok di Hari ke-4! Kamu sudah melewati setengah perjalanan!

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

Rencana baca Alkitab 5 hari ini akan membantumu mengenal Yesus lebih dalam—siapa Dia sebenarnya? Kamu akan menjelajahi momen-momen penting dalam hidup-Nya, memahami karakter, tujuan, dan bagaimana Dia relevan dalam hidupmu saat ini. Baik kamu yang masih penasaran tentang Yesus maupun yang ingin semakin dekat dengan-Nya, rencana ini mengajakmu untuk merenung, berdiskusi, dan menemukan lebih banyak melalui kisah-kisah Alkitab dan pertanyaan yang menggugah pemikiran.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada yesHEis yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: yesheis.com/id