FCA: Hati Seorang PelatihSampel

KELEKATAN DALAM KESULITAN 

Chuck Basset 

Sungguh, salah satu pelajaran terbesar yang saya pelajari dari atletik adalah bahwa jika Anda “bertahan,” hal-hal baik akan terjadi. Saya pernah mengikuti turnamen golf junior dengan hanya tiga pegolf dalam divisi saya, dengan dua piala yang dihadiahkan kepada dua penamat teratas. Piala untuk juara kedua lebih indah dari pada yang pertama, jadi diam-diam saya mengingininya. Saya melakukan pukulan yang buruk pada hari pertama dari dua-hari turnamen itu. Kedua pesaing saya sama kuat, tetapi saya berada jauh di urutan ketiga. Meski tergoda untuk mengundurkan diri, saya tidak dibesarkan untuk menjadi orang yang mudah menyerah. Saat hampir tiba pada lubang permainan terakhir dari turnamen tersebut, saya masih berada sangat jauh di belakang sehingga tampak seperti seorang penonton saja. Lubang tersebut secara relatif sejauh tiga pukulan pendek di seberang danau. Salah seorang pesaing memasukkan setiap bola yang ia pukul ke danau. Saya merasa sangat iba sehingga saya menawarkan salah satu bola saya kepadanya, namun ia menolak dengan marah, sambil meninggalkan lapangan golf. Apa yang harus saya lakukan adalah “menyelesaikan pertandingan,” dan saya akan memenangkan piala juara kedua yang didambakan.

Allah tidak akan berhenti mempedulikan kita. Ia berkata, “Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik terhadap mereka; Aku akan menaruh takut kepadaKu ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari padaKu.” (Yer. 32:40) dan “mereka akan menjadi umatku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.” (Zak. 8:8b).

Bagian dari mendemonstrasikan kemuliaan Allah ialah, kita, melalui kuasa Roh Kudus, mempertunjukkan “kelekatan kudus” yang serupa. Bahan bakarnya adalah pengharapan teguh yang berkesinambungan, bahkan di saat menghadapi kesukaran.

1. Apakah para pemain, kolega, keluarga, dan teman berkata tentang Anda, “Ia tidak pernah menyerah?”

2. Pada masa-masa sulit, adakah iman yang teguh di dalam Tuhan Allah bersinar dalam kehidupan Anda?

3. Kualitas kebajikan apakah di dalam diri atlet-atlet Anda, yang mencerminkan Anda sebagai teladan?

4. Bacaan tambahan: Yeremiah 32:40; Zakariah 8:8; Roma 8:24-25

Bapa di surga, terima kasih karena Engkau tidak pernah membiarkan aku, terlepas dari banyaknya kesalahanku. Taruhlah di dalamku “kelekatan kudus” agar aku setia kepadaMu, keluargaku, dan para atletku yang untuk mereka Engkau mempercayakan penatalayanan. Amin.