Kekristenan dan Profesionalisme 4Sampel

Kekristenan dan Profesionalisme 4

HARI KE 1 DARI 5

MENCINTAI PEKERJAAN

“Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.” (Kejadian 29:20)

Profesional, seorang sahabat melaporkan dari Malaysia. Dia sedang mengikuti pameran buku di sana. Di dalam emailnya, sahabat saya sejak duduk di bangku kuliah ini menjelaskan mengapa dia memilih pekerjaan sebagai editor. “Dengan menjadi editor, saya bisa mewujudkan impian banyak orang untuk menjadi penulis,” demikian kira-kira bunyi emailnya. Padahal, setahu saya, dulu dia pun seorang penulis yang cukup produktif. Kami bahkan sempat bersama-sama tergabung di dalam Himpunan Pecinta Cerpen Kakilangit, Jakarta dan Ikatan Penulis Muda Indonesia. 

Pekerjaannya sebagai editor dan penerbit dijalaninya dengan penuh sukacita. Mengapa? Karena itu memang dunianya. Saya masih ingat ketika ada pementasan di Dewan Kesenian Surabaya, dia begitu antusias dan bersemangat mengikuti event itu. Baginya, menulis adalah jiwanya. Saya juga punya seorang teman yang sangat suka bepergian. Kebetulan kerjanya di bidang travel and tour. “Saya sangat menikmati pekerjaan saya sebagai tour leader,” ujarnya suatu kali. “Saya senantiasa mencoba mencari rute-rute baru untuk saya tawarkan kepada pelanggan.”

Profesional, jika kita mencintai pekerjaan kita, ada tiga manfaat yang kita dapatkan. Pertama, kita seperti tidak bekerja saja. Mengapa? Karena pekerjaan itu kita lakukan seperti kita melakukan hobi kita. Jika tanpa dibayar saja kita mau melakukannya, apalagi jika dibayar. Kedua, waktu akan berlalu dengan cepat jika hati kita gembira. Ketiga, kita pun akan menjadi lebih sehat karena bekerja dengan penuh sukacita. Bukankah hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab di dunia? Mari mencitai pekerjaan kita dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. 

Doa: Bapa, aku mengucap syukur karena pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku. Ajar aku untuk bertanggungjawab atasnya.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kekristenan dan Profesionalisme 4

Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id