Kekristenan dan Profesionalisme 4Sampel

Kekristenan dan Profesionalisme 4

HARI KE 4 DARI 5

MEREK SENDIRI

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10)

Profesional, suatu siang seorang sahabat menelpon saya. Ibu empat orang anak ini baru saja membaca salah satu buku pengembangan pribadi saya. Intinya, dia dan suami mengajak saya makan siang bersama. Dari perbincangan makan siang yang hanya setengah jam itu, saya belajar banyak dari bapak yang punya pabrik bahan bangunan ini.

“Pak mengapa Bapak tidak memasarkan produk ini? Bukankah produk ini termasuk produk laris di pasar?” tanya saya sambil menyebutkan salah satu merek bahan bangunan terkenal. 

Dengan senyum bijak bapak yang hobi adventure ini berkata, “Sejak muda, saya punya prinsip membesarkan brand saya sendiri, sehingga sampai anak cucu saya, merek ini bisa kami kembangkan. Sebaliknya, jika saya memasarkan brand orang lain, marginnya tipis dan sering didikte pemilik pabrik,” ujarnya.

Profesional, tekadnya berhasil. Brand yang dulu kecil, kini sudah semakin berkibar di Indonesia. “Saya menyebar pabrik saya ke berbagai kota,” ujarnya. “Untuk menghemat biaya distribusi ya Pak?” pancing saya yang dijawab dengan senyuman. Bapak yang mengendalikan bisnisnya dengan telepon ini sekarang sudah bisa menikmati hidup dari brand-nya yang semakin dikenal luas. Anak-anaknya sudah gedhe-gedhe dan kuliah di luar negeri. Kesetiaannya di dalam hal kecil sudah membuahkan hasil. 

Doa: Bapa, Firman-Mu itu sungguh dahsyat. Dengan mengikuti-Nya, aku bisa berbisnis dengan baik dan benar.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

Kekristenan dan Profesionalisme 4

Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id