Terang di Tengah Pandemi Virus CoronaSampel

Doa Syafaat

1 Timotius 2:1–7

Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang. 1 Timotius 2:1

Seorang jurnalis mengungkapkan rasa frustrasinya ketika ia melihat orang-orang di negara lain tetap beraktivitas seperti biasa sementara virus corona menyebar dengan cepat di negaranya sendiri: “Kami meneriakkan pesan ini kepada dunia karena melihat bagaimana beberapa negara tetap beraktivitas seperti biasa secara normal: lihat apa yang terjadi pada kami! Kalian harus segera menghentikan semua aktivitas dan diam di rumah." Setiap negara menyikapi wabah ini dengan cara yang berbeda-beda, karena batasan politik dan geografis. Namun, sebagai orang percaya yang peduli pada penyakit dan kesehatan orang lain, kita dapat menumpahkan segala kekuatiran kita itu kepada Allah, yang tidak dibatasi oleh batas-batas negara.

Rasul Paulus tahu kuasa doa kepada Allah, yang ia tekankan dalam suratnya kepada anak rohaninya, Timotius. Paulus ingin Timotius mengingatkan jemaat agar terus berdoa, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk “raja-raja dan semua penguasa” (1 Timotius 2: 2). Paulus menjangkau semua orang agar mengenal Allah dalam Yesus (ay. 4) dan melihat doa sebagai bagian dari panggilan kita dalam misi itu.

Kita mungkin merasa tidak berdaya di saat krisis, tetapi ketika kita berdoa untuk orang-orang di negara kita dan di seluruh dunia, kita bisa percaya bahwa Allah mendengarkan kita. Dan ketika kita berdoa untuk mereka yang berkuasa, kita bisa percaya bahwa melalui doa-doa kita Allah akan menyebarkan harapan dan membawa perubahan. —Aye Boucher Pye

Bagaimana Anda merasa terpanggil untuk berdoa syafaat bagi orang-orang di negara-negara lain? Bagaimana Anda dapat  meningkatkan doa-doa dan permohonan Anda dengan cara ini?

Allah di surga, terima kasih karena Engkau tidak dibatasi oleh apa pun; terima kasih karena Engkau selalu mendengar doa-doa kami; tolong kami untuk bersyafaat bagi sesama hari ini.