Terang di Tengah Pandemi Virus CoronaSampel

Panggilan Merawat dan Menyembuhkan

Matius 25:31–46

Bilamanakah kami melihat Engkau sakit... dan kami mengunjungi Engkau?  Matius 25:39

Para pengikut Yesus, meskijumlahnya sedikit, menjadi saksi-saksi yang berani ketika wabah penyakit melanda Kekaisaran Romawi. Menurut Rodney Stark dalam buku The Rise of Christianity, sementara orang-orang kaya mengusahakan perawatan medis sendiri dan mengungsi ke luar kota, orang-orang percaya justru mengurusi sesama mereka yang sakit, merawat mereka sampai sembuh atau meninggal. Pada abad keempat, Basil dari Kaisarea melanjutkan praktik ini dengan mengelola rumah sakit besar pertama yang merawat orang-orang yang sakit kusta.

Sejak awal gereja berdiri hingga Abad Pertengahan dan sampai krisis Covid-19 yang kita alami saat ini, salah satu tanda pasti kesetiaan gereja adalah pengorbanan dalam merawat orang sakit. Sehingga, ketika kita mengabaikan mereka yang menderita, itu sama saja dengan mengabaikan panggilan kita. Alkitab memperingatkan bahwa di akhir hidup kita, ketika kita harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita, salah satu pertanyaan yang akan kita jawab adalah bagaimana kita merawat mereka yang sakit (Matius 25: 37-39). Kita bahkan mendengar kenyataan yang menakjubkan: merawat orang sakit sama dengan merawat Yesus. “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,” kata Yesus, “segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini… kamu telah melakukannya untuk Aku” (ay. 40).

Meski bukan berarti kita harus mengabaikan protokol kesehatan dan mempertaruhkan keselamatan diri sendiri, kita dipanggil untuk membantu merawat dan menyembuhkan orang-orang sakit. Ketika kita membantu mereka yang menderita, kita meneladani pengorbanan yang telah Tuhan lakukan bagi kita, dan kita menyentuh dan melayani Yesus secara langsung. —Winn Collier

Di manakah Anda melihat penderitaan atau penyakit? Bagaimana, dengan kemampuan dan kapasitas Anda, Allah memanggil Anda untuk merawat orang sakit?

Ya Tuhan, ada penderitaan di mana-mana. Tapi aku tidak tahu harus berbuat apa. Kiranya Engkau berkenan menunjukkan kepadaku apa yang harus kulakukan? Maukah Engkau memakaiku untuk merawat dan menyembuhkan orang lain?