Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024Sampel

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

HARI KE 359 DARI 366

Menengadah

Dalam *Nyanyian Natal* (*A Christmas Carol*), oleh Charles Dickens, tokoh utama, Ebenezer Scrooge, adalah seorang pebisnis tua yang pelit nan sengsara yang ditunjukkan pada masa lalu, masa kini, dan masa depannya. Dia akhirnya bertobat dan *memberi dengan murah hati*. Dickens menangkap perubahan dalam tokohnya: ‘Dia pergi ke gereja, ke jalanan... dan mendapati bahwa segalanya bisa memberinya kegembiraan. Dia belum pernah bermimpi bahwa perjalanan itu, yaitu hal apa pun, dapat mendatangkan *kebahagiaan* baginya. ‘Pertobatan’ adalah kata *yang positif* dalam Alkitab. Kata dalam bahasa Yunani ‘metanoia’ itu berarti ‘perubahan pikiran’. Yang berarti, pertama, berbalik dari hal yang buruk. Hal-hal yang merusak hidup Anda dan hubungan Anda dengan Allah. Pertobatan berarti menyesal dan berhenti. Menyingkirkan hal-hal buruk hanya menguatkan hidup Anda, tetapi itu hanya bagian pertamanya. Perubahan hati dan pikiran berarti tidak hanya berbalik dari hal-hal buruk, tetapi juga berbalik kepada Allah dan kebaikan. Kata ‘bertobat’ jarang muncul sendirian di Alkitab. Pertobatan yang murni ditunjukkan melalui buahnya. Penyesalan tidaklah cukup. Perubahan pikiran, hati, dan hidup diperlukan. Hampir selalu, ‘bertobatlah dan...’. Bertobatlah dan percaya. Bertobatlah dan beriman dalam Yesus Kristus. Bukan hanya menengok ke belakang, tetapi juga menatap ke atas. Iman itu menengadah ke atas.

Mazmur 147:1–11

Bertobat dan bersuka

Konteks mazmur ini bisa jadi pembangunan kembali Yerusalem oleh Nehemia: ‘TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai’ (Ay.2). Ini diawali (seperti yang kita lihat hari ini dalam Nehemia 1-2) dengan pertobatan yang murni oleh Nehemia atas nama dirinya dan seluruh umat.

Pertobatan yang murni diawali dengan ‘patah hati’ (Mazmur 147:3). Kabar baiknya adalah Allah ‘menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka’ (Ay.3; lihat juga Yesaya 61:1).

‘TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi’ (Mazmur 147:6). Allah tidak meninggalkan Anda. Dia ingin Anda tidak hanya berbalik dengan pertobatan, tetapi juga menengadah dengan sukacita.

Kesenangan Allah tidak pada ‘kaki laki-laki’ (Ay.10). Dia tidak tertarik pada kekuatan fisik: ‘Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki’ (Ay.10). Melainkan, ‘TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya’ (Ay.11).

Seluruh mazmur ini tentang bersuka di dalam TUHAN. Diawali dengan panggilan bahwa ‘bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu’ (Ay.1). Penyembahan membawa sukacita dan kegembiraan. Itu adalah respon yang tepat kepada Allah.

TUHAN, saat ini aku ingin tak hanya bertobat, tetapi juga bersuka dalam-Mu. Terimakasih karena Engkau berjanji bila aku takut akan Engkau, aku tidak perlu takut apa pun lagi.

Wahyu 16:1–21

Bertobat dan merespon

Ini pasti salah satu pasal-pasal yang paling menakutkan dalam Alkitab. Ini menggambarkan penghakiman terakhir dari Allah. Ini adalah ketujuh tulah terakhir (lihat Keluaran 7-10). Semua berakhir pada ‘Armagedon’. Di tengah penghakiman yang mengerikan ini, ada 4 hal yang seharusnya menghibur Anda:

1.\tYesus akan kembali
‘Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya...’ (Wahyu 16:15). Kemudian, kita akan melihat segenap berkat yang akan didatangkan oleh kedatangan Yesus yang kedua kepada Anda dan seluruh ciptaan-Nya.

2.\tYesus menggantikan penghakiman Anda
Perkataan, ‘Sudah terlaksana’ (Ay.17) memberitahu kita ketika penghakiman terakhir ini telah terjadi, semuanya ‘Sudah selesai’, yang dikatakan oleh Yesus di atas salib (Yoh 19:30). Kita diingatkan akan apa yang telah dicapai Yesus di atas salib bagi Anda. ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia’ (Yoh 3:16-17).

3.\tPenghakiman ditunda
Penghakiman itu hanya dijatuhkan pada mereka yang ‘menghujat... [dan yang] tidak bertobat untuk memuliakan Dia’ (Wahyu 16:9). Allah menganugerahkan mereka, seperti Firaun, begitu banyak kesempatan untuk bertobat, tetapi ‘mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka’ (Ay.11). Keinginan Allah adalah semua orang bertobat (2 Petrus 3:9). Dia memberi banyak kesempatan. Hanya mereka yang menolak pertobatanlah yang dihakimi-Nya.

4.\tPenghakiman yang adil
Banyak orang kuatir akan bacaan-bacaan seperti dalam Alkitab ini. Namun, penghakiman Allah benar dan adil adanya (Ay.7).

Menengadahlah saat Anda menantikan Yesus kembali. Bereskan hidup Anda sekarang. Pastikan tidak ada penolakan pertobatan di hati Anda. Responlah dalam cara yang benar terhadap peringatan-peringatan ini dan bantu semua orang untuk berbuat sama.

TUHAN, terimakasih karena di atas salib Engkau telah menanggung dosa-dosaku supaya aku tidak perlu menghadapi penghakiman yang digambarkan di sini. Terimakasih karena Engkau akan kembali dan akan memperbaiki segalanya. Dalam segala sesuatu yang kuperbuat, biarlah aku memuliakan-Mu.

Nehemia 1:1–2:20

Bertobat dan membangun kembali

Situasi Nehemia mirip dengan situasi kita. Jemaat di dunia sekarang ini ada dalam ‘kesukaran besar dan dalam keadaan tercela’ (1:3). Menyedihkan, dianggap tidak relevan dan menjadi bahan ejekan.

Pada tahun 445 SM, Nehemia bersedih oleh karena fakta bahwa nama Allah tidak dihormati. Umat Allah kondisinya buruk, mengejutkan, memilukan sekaligus memprihatinkan: ‘Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar’ (Ay.3).

Nehemia adalah pekerja pemerintahan yang diangkat ke jabatan tinggi dalam administrasi Persia. Dia adalah juru minuman raja (Ay.11b). Ini adalah jabatan yang penting yang bertanggungjawab mencicipi anggur raja dan mengurus hunian kerajaan.

Respon Nehemia adalah contoh besar yang dapat kita ikuti. Perbuatannya baik. Dia memulai segalanya dengan terlebih dulu menengadah dalam doa. Dia menangis, berkabung, berpuasa dan berdoa (Ay.4). Doanya diawali dengan mengingat Allah akan kasih-Nya (Ay.5). Dia lalu bertobat dari dosa-dosanya dan dosa kaumnya: ‘mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu, juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa’ (Ay.6b).

Dia mengakhiri doa dengan memohon Allah memberinya keberhasilan (Ay.11). Seperti yang sering terjadi, jawaban atas doa Nehemia termasuk sesuatu yang dia sendiri akan perbuat. Nehemia melihat masalah dan bertindak. Dia berhenti dari karirnya yang cemerlang untuk menjalani hidup penuh bahaya, perjuangan, dan pengorbanan diri. Dengan berbuat begitu, Nehemia menjadi jawaban atas doanya sendiri.

Artahsasta mengetahui kesedihan hati Nehemia (2:2). Ketika raja bertanya, ‘Jadi, apa yang kauinginkan?’ (Ay.4), doa Nehemia (Ay.4) menjadi contoh baik untuk diikuti. Dalam segala situasi, di mana hanya ada waktu hitungan detik untuk memutuskan, berdoalah: ‘Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian jawabku kepada raja’ (Ay.4-5). Nehemia telah lama berdoa sebelumnya. Kini dia hanya memiliki waktu untuk menatap ke atas sejenak sebelum memberikan jawab.

Pada saat dia menengadah, permintaanya dikabulkan dan dia diizinkan pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali (Ay.8). Setelah memeriksa tembok-tembok secara rahasia (merahasiakan rencananya selagi membaca situasi), Nehemia menghimpun orang-orang dan mengumumkan rencananya (Ay.11-18). Dia melanjutkan doanya dengan tindakan.

Melalui segenap proses, Nehemia tetap fokus pada Allah dan mengakui bahwa Allahlah yang telah menginspirasi dan memampukan dia berbuat demikian. ‘Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku’ (Ay.8; lihat juga Ay.12,18). Mudah sekali mendoakan sesuatu, tetapi kemudian lupa mengakui Allah ketika situasi berjalan baik. Namun, Nehemia selalu sadar akan kebergantungannya pada Allah, dan cepat mengaitkan keberhasilannya dengan Allah.

Percayalah pada Allah agar Dia memberi Anda keyakinan untuk tetap dalam rencana-Nya, walau menghadapi penolakan. Dalam suka maupun duka, Nehemia menengadah pada Allah: ‘Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun’ (Ay.20). Jangan biarkan penentangan membelokkan Anda dari tugas pemberian Allah. Percayalah pada Allah dan kerjakan. Menengadahlah dan percaya Dia membuat Anda berhasil.

TUHAN, jemaat-Mu sedang terpuruk. Tembok-tembok pada rusak. Panggillah kami untuk membangun kembali. Saat kami menengadah pada-Mu dan mulai membangun, biarlah Allah semesta langit membuat kami berhasil.

Pippa Adds

Nehemia 2:2

‘Bertanyalah ia [raja] kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.’

Ketika diberi kesempatan, Nehemia mengambilnya, meski takut. Kebenaran membutuhkan keberanian. Bukannya tidak merasa takut saat itu, tetapi walaupun ketakutan, Nehemia tetap berbicara.

References

Charles Dickens, *A Christmas Carol and Other Christmas Books *(Oxford University Press, 1988), p. 88. Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
Hari 358Hari 360

Tentang Rencana ini

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Nicky & Pippa Gumbel yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bible.alpha.org/id/