Kasih Tuhan Dalam HubunganSampel

Kasih Tuhan Dalam Hubungan

HARI KE 3 DARI 5

Ketika Dua Menjadi Satu

Bila pernikahan adalah cetak biru hubungan Kristus dengan jemaat/gereja, dan juga seperti kepala dan tubuh–apakah keduanya dapat dipisahkan? Tentu saja tidak. Suami dan istri dikatakan “telah menjadi satu daging” (Kejadian 2:24, Efesus 5:31), “…mereka bukan lagi dua, melainkan satu…” (Matius 19:6). Menjadi satu bukan sekadar menempel bersama, melainkan melebur menjadi satu daging. Sama seperti kepala dan tubuh adalah satu, demikian juga halnya suami sebagai kepala dan istri sebagai tubuh adalah satu. Sama seperti Kristus dan jemaat adalah satu, demikian juga halnya suami dan istri adalah satu.

Di mata Tuhan, pria dan wanita yang dipersatukan dalam pernikahan adalah dua menjadi satu seumur hidupnya. Sama seperti Kristus tidak akan meninggalkan atau menceraikan jemaat-Nya, demikian juga rancangan Tuhan bagi pernikahan yang merupakan cetak biru kasih Kristus kepada jemaat untuk tidak mengenal perceraian. Dalam Matius 19:6, Yesus menyatakan dengan tegas, “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Bagian “tidak boleh diceraikan” di sini memakai frasa yang maknanya dalam bahasa Yunani adalah suatu perintah yang berlaku secara terus-menerus, yang berarti diperlukan komitmen untuk menjaga pernikahan seumur hidup.

Meskipun di mata Tuhan suami dan istri telah menjadi satu, namun pada realitas kehidupan sehari-hari, pernikahan merupakan sebuah proses perjalanan untuk mewujudkan kesatuan tersebut secara nyata. Paulus memberikan kunci untuk menjaga kesatuan itu dalam Efesus 5:21-33. di mana suami diperintahkan untuk mengasihi istri seperti tubuhnya sendiri dan istri diperintahkan untuk tunduk dan hormat kepada suami seperti kepada Tuhan. Ketika istri merasa dikasihi oleh suami, ia akan dengan mudah menghormati suaminya. Sebaliknya, ketika suami merasa dihormati oleh istri, ia akan lebih mudah mengasihi isterinya.

Tuhan merancang pria dan wanita dengan kebutuhan dasar yang berbeda. Kebutuhan dasar pria adalah hormat, sementara kebutuhan dasar wanita adalah kasih. Hal ini bukan berarti wanita tidak perlu dihormati, dan pria tidak perlu dikasihi. Melainkan, kebutuhan utama masing-masing perlu dipenuhi terlebih dahulu barulah kesatuan dapat secara efektif terwujud. Misalnya, kita tidak mengisi mobil dengan air sebagai bahan bakar agar mesinnya dapat berjalan. Kebutuhan utama mobil adalah bensin. Mengisinya dengan air tidak akan membuatnya dapat berjalan. Suami perlu terus belajar bagaimana membuat istrinya merasa dikasihi, sementara isteri perlu terus berlatih juga bagaimana membuat suaminya merasa dihormati. Kasih dan hormat ini merupakan elemen inti untuk mewujudkan kesatuan dalam pernikahan.

Kesatuan dalam pernikahan juga terwujud ketika setiap individu di dalamnya menjadikan Tuhan sebagai pusat dan sumber kehidupan mereka. Dalam mengambil keputusan, pasangan dapat bersama-sama mencari kehendak Tuhan akan hal tersebut. Ketika perasaan jengkel atau jenuh melanda, mereka mencari Tuhan untuk mengatasi itu. Ketika ada godaan untuk tidak setia datang, mereka mengandalkan Tuhan untuk mengatasi itu. Kesatuan dalam pernikahan tidak hanya melibatkan suami dan istri, melainkan juga Kristus. Suami dapat belajar mengasihi istri melalui teladan Kristus mengasihi jemaat. Semakin ia bergaul dengan Kristus, semakin ia mengenal dan diperkaya dengan kasih Kristus, semakin ia dapat memberikan kasih tersebut kepada isterinya. Istri dapat belajar menghormati dan tunduk kepada suami dari ketaatan dalam hubungannya pribadi dengan Kristus juga. Semakin ia mengenal kasih Kristus, semakin ia percaya bahwa perintah Kristus itu maksudnya baik, dan ia akan semakin taat kepada firman-Nya terlepas dari perasaannya sedang jengkel atau tidak terhadap suami.

Apa pun tantangan dalam kehidupan pernikahan Anda saat ini, andalkanlah Tuhan untuk memberikan jalan keluar yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika Anda taat dan mengutamakan kehendak-Nya di atas keinginan pribadi, ketika suami dan isteri sepakat untuk terus menjaga keutuhan pernikahan dalam damai, maka Tuhan akan mendatangkan berkat dan memakai pernikahan Anda dengan sangat luar biasa untuk menjadi berkat bagi sesama!

Tidak ada kesaksian yang lebih efektif akan kasih Tuhan kepada manusia berdosa di muka bumi ini, selain pernikahan yang memuliakan nama-Nya.

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Kasih Tuhan Dalam Hubungan

Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah perintah yang terutama bagi setiap orang percaya, seperti yang dinyatakan oleh Yesus. Yang membedakan kita sebagai orang percaya dalam menjalin hubungan adalah kita membangunnya berlandaskan kasih Tuhan. Kasih yang Tuhan sudah berikan dan tunjukkan kepada kita adalah kasih yang kita teruskan dalam hubungan dengan orang lain, sehingga mereka juga dapat merasakan kasih luar biasa yang sudah kita terima.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org/