Rahmat Limpah Ruah Tiap HariSampel

Rahmat Limpah Ruah Tiap Hari

HARI KE 16 DARI 30

Dia Ada di Masa Depanmu

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa kita sering merasa cemas dan terbebani? Salah satu alasannya adalah karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok—apalagi jauh ke depan.

Kenapa kita punya masa lalu, masa kini, dan masa depan? Karena ada satu dimensi yang disebut waktu. Waktu adalah anugerah sekaligus misteri. Kita hanya bisa hidup di masa kini—bukan di masa lalu, dan belum di masa depan.

Waktu memberi ruang bagi iman dan pengharapan. Bayangkan jika dunia ini tidak memiliki dimensi waktu. Kita tidak akan butuh pengharapan, karena tidak ada masa lalu, kini, atau depan—hanya kekekalan yang tak berwaktu. Kita juga tidak akan butuh iman, karena segalanya sudah terbukti dan tidak ada ruang untuk keraguan. Itulah sebabnya Paulus menulis dalam 1 Korintus 13 bahwa pada akhirnya, hanya kasih yang tinggal; iman dan pengharapan tidak lagi diperlukan. Kita tidak perlu percaya pada hal yang belum terlihat, dan tidak perlu berharap pada masa depan—karena kita akan hidup dalam kekekalan.

Pernahkah kamu melihat kembali masa-masa stres di masa lalu dan berpikir, “Wah, ternyata itu masalah kecil… Kenapa dulu aku begitu panik?” Mungkin saat takut ke dokter gigi waktu kecil, hari pertama sekolah, atau masa ujian.

Sekarang, mari kita berandai-andai sejenak. Bayangkan kita punya mesin waktu. Kita bisa kembali ke masa lalu. Apa yang akan kamu katakan kepada dirimu yang dulu? Mungkin kamu akan berkata, “Tenang saja. Hal yang kamu takutkan sekarang, ternyata tidak seburuk itu. Semuanya akan baik-baik saja.”

Tapi dalam kenyataan, kita tidak punya mesin waktu. Kita hanya hidup di masa kini. Kita tidak bisa melompat ke masa depan.

Namun, ada satu Pribadi yang melampaui dimensi waktu.

Nama-Nya adalah Yesus Kristus.

Saat Ia disalibkan, Ia berkata, “Sudah selesai.” Karya-Nya melampaui batas waktu. Mungkin sulit dipahami oleh akal kita, tapi Yesus ada di luar dimensi waktu—artinya, Ia juga ada di masa depan kita. Ia berkata, “Akulah Alfa dan Omega—Yang Awal dan Yang Akhir.” Ia sudah mengurus segalanya untuk kita, bahkan di masa depan yang belum kita lihat.

Bayangkan Yesus, yang juga ada di masa depanmu, datang dan berkata, “Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja. Karena Aku datang dari masa depanmu, dan Aku juga bersamamu di masa kini. Semuanya sudah selesai di kayu salib.”

Ingat saat Yesus mempersiapkan para murid menjelang kematian-Nya, Ia berkata:
"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."
(Yohanes 14:2–3)

Yesus berjanji bahwa di mana pun Ia berada, kita pun akan bersama-Nya. Ia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dan Dia, yang berada di luar dimensi waktu, tahu bahwa di masa depan dan dalam kekekalan, Ia akan selalu bersama kita. Tapi yang paling penting adalah saat ini—karena inilah satu-satunya waktu yang kita miliki sekarang. Dan inilah janji-Nya: Ia bersama kita, dan Ia telah menyiapkan hari-hari yang baik untuk kita di masa depan.

Mari kita tutup dengan Mazmur 23:6 (terjemahan dari versi TPT):
"Jadi, mengapa aku harus takut akan masa depan? Hanya kebaikan dan kasih setia yang akan mengikutiku seumur hidupku. Dan setelah hidupku berakhir, aku akan kembali ke hadirat-Mu yang mulia untuk selamanya."

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

Rahmat Limpah Ruah Tiap Hari

Hidup jarang terbentuk dari momen-momen besar yang dramatis. Lebih sering, ia dibentuk oleh alarm pagi yang berbunyi terlalu cepat, daftar tugas yang belum selesai, dan detik-detik keraguan yang muncul di antara rapat dan waktu makan. Di tengah kesibukan, pergumulan dan tekanan, Tuhan hadir di tengah langkah kecil kita, di antara tugas-tugas yang belum selesai, di dalam keheningan yang kita anggap sepele. Dan di sanalah, kasih karunia-Nya menyapa. Kasih karunia Tuhan cukup—karena kasih karunia-Nya memberi segalanya. Ia tidak menahan apa pun. Ia tidak memberi setengah hati. Ia mencurahkan sepenuhnya.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.thehopemessage.com