Maju Pesat. Sebuah Renungan 14 hari bagi Para LajangSampel
Perasaan Puas
Apakah Anda tahu bahwa jika terkait dengan cinta, kencan, dan orang Kristen lajang, anggapan-anggapan yang kita buat akan menjadi apa yang kita pikirkan? Dan pikiran yang kita pikirkan akan menjadi perasaan yang kita rasakan? Jika kita tidak berhati-hati, seluruh kehidupan Kekristenan kita bisa keluar jalur hanya karena satu anggapan yang salah. Satu dari anggapan yang paling umum yang dibuat oleh banyak orang Kristen lajang adalah ini: "Perasaan puas lebih mudah didapat jika saya menikah". Kenyataannya, ini sama sekali tidak benar. Perasaan puas lebih sering dihubungkan dengan harapan-harapan yang tidak realistis atau perbandingan yang tidak adil dengan orang lain, atau bisa saja merupakan sebuah akibat dari berkat yang tidak dirasakan dalam hidup Anda. Apapun alasan perasaan tidak puas Anda, status pernikahan Anda sama sekali tidak ada kaitannya sama sekali. Rahasia untuk merasa puas adalah dengan memegang keyakinan bahwa Yesus itu cukup dan bersandar kepada kasih Bapa. Perasaan puas bukan perginya rasa putus harapan melainkan peneguhan yang kuat bahwa Bapa kita tahu yang terbaik. Karena ia memegang kendali, maka kita bisa bersandar pada rencana-Nya bagi kita apapun itu.
Pertanyaan:
Apakah Anda seorang Kristen yang merasa puas? Pernahkah Anda salah mengartikan perasaan puas dengan menyerah? Bagaimanakah perasaan puas yang sejati membebaskan Anda untuk maju pesat sebagai seorang Kristen lajang?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Hidup sebagai orang Kristen lajang itu baik. Terlepas dari apa yang banyak orang pikirkan, melajang bukanlah sebuah penyakit. Melajang bukan rencana B. Melajang adalah karunia Tuhan bagi setiap orang Kristen lajang saat ini. Di dalam renungan bacaan selama 14 hari ini yang diambil dari bukunya, Thrive, Lina AbuJamra menantang orang-orang Kristen lajang untuk maju pesat saat mereka mengejar kehidupan yang Tuhan sudah berikan kepada mereka hari ini.
More