Berjalan Bersama Yesus (HIKMAT)Sampel
Menggiurkan
Saat Babel menyerang Yehuda dan membawa penduduknya ke pembuangan, Daniel masih remaja. Ia harus mengambil suatu keputusan penting. Ia harus mengikuti pelatihan untuk sebuah posisi yang penting dan amat menjanjikan di Babel. Ia akan menjadi bagian dari kelompok elit yang bertugas melayani raja. Ia pasti mendapatkan berbagai fasilitas dan perlakuan istimewa.
Ternyata, untuk mendapatkan semuanya itu, Daniel harus mengkompromikan hubungannya dengan Tuhan. Ia harus melanggar hukum Tuhan yang diajarkan kepadanya sejak kecil. Akankah ia mengikuti sistem yang ada, atau ia mengambil risiko dengan mengikuti jalan Tuhan apa pun yang terjadi? Nas di atas menunjukkan pilihannya, ketetapan hati Daniel.
Daniel menyadari apa yang sungguh-sungguh penting dalam hidup. Ia mengambil keputusan berdasarkan keyakinannya. Ia memilih untuk menahan hasratnya akan posisi, kedudukan dan kehormatan, serta memastikan bahwa ia tetap memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Tampaknya, ia sadar bahwa pada akhirnya, saat kehidupannya berakhir, yang terpenting bukanlah apa yang dipikirkan sahabat-sahabatnya, orang di sekitarnya atau bahkan rajanya. Penilaian mereka tidak akan berarti apa-apa baginya. Ia tahu bahwa yang terpenting adalah apa yang dipikirkan oleh Penciptanya dan ia mau selalu menyenangkan hati Sang Pencipta. Itulah yang secara konsisten dilakukannya seumur hidupnya yang tercatat di dalam Kitab Suci.
Di dunia ini, kita masing-masing juga akan selalu menghadapi pilihan serupa: menyenangkan manusia atau menyenangkan Tuhan. Kita menghadapi pilihan yang tidak mudah itu baik di tengah keluarga, sekolah, dunia kerja, di tengah masyarakat, maupun di dalam gereja. Terkadang kita bahkan lebih memilih menyenangkan manusia karena gengsi atau sekadar demi persahabatan, atau karena terpaksa. Apa pun itu, marilah kita belajar dari Daniel, dan mengambil keputusan bukan berdasarkan kepentingan-kepentingan sementara yang segera layu, melainkan berdasarkan perspektif Bapa yang kekal.
Refleksi:
- Pertimbangkan apakah yang biasa Anda pakai untuk mengambil keputusan sehari-hari? Apakah Anda memiliki ketetapan hati seperti Daniel?
- Dengan tekad dan integritas seperti Daniel ini, mungkinkah kita bisa bertahan bahkan bersaing di dunia masa kini? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Praktek: Milikilah ketetapan hati untuk hidup kudus.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Memiliki hikmat tentulah menjadi goal setiap orang. Hikmat tidak hanya berbicara tentang kecerdasan atau memiliki pengetahuan di atas rata-rata. Tetapi hikmat adalah "pola pikir Allah", dimana di dalamnya kita bisa mengerti, menimbang dan bahkan memutuskan setiap langkah sesuai dengan kehendak Tuhan. Amsal mengajarkan: "Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kita akan belajar menjadi orang percaya yang semakin bertumbuh dalam hikmat setiap hari lewat firman Tuhan.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Djohan Handojo dalam hubungannya dengan Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/