Berjalan Bersama Yesus (PELAYANAN)Sampel
Melayani
Secara alamiah dan naluriah, setiap kita ingin menjadi orang besar. Kita ingin menghasilkan sesuatu yang besar dan kita ingin diperlakukan sebagai orang besar. Kita melakukan berbagai macam upaya untuk menjadi orang besar. Keinginan itu sendiri sebenarnya tidaklah salah. Kita bisa menjadi besar dan tetap memuliakan Allah Bapa di surga.
Masalahnya, sering kali keinginan menjadi besar itu diwujudkan dengan merendahkan orang lain, mengecilkan orang lain. Harapannya adalah saat kita merendahkan dan mengecilkan orang, mereka akan menganggap kita lebih besar dan tercapailah keinginan kita.
Namun, Tuhan Yesus menyatakan hal yang sama sekali berbeda dengan cara manusia menginginkan kebesarannya. Kebesaran dan ketenaran itu tidak dicapai dengan prestasi jasmani maupun kepemilikan materi. Ternyata, kunci untuk menjadi besar adalah dengan menjadi pelayan. Kunci untuk menjadi terkemuka adalah menjadi hamba. Ya, menjadi pelayan dan hamba. Pernyataan Tuhan Yesus ini tentunya mengejutkan. Betapa tidak, saat orang berlomba-lomba untuk menjadi besar dengan cara mengecilkan orang lain, Dia menantang kita semua untuk menjadi besar dengan mengecilkan diri sendiri, merendahkan diri sendiri. Dan itulah hakikat mengikut Yesus, inti menjadi murid Kristus. Tanpa kerelaan untuk mengabdi, menjadi hamba, kita tidak layak mengikut Dia.
Kita yang memiliki kecenderungan alamiah untuk dihargai dengan cara menempatkan diri kita di tempat yang tinggi, ternyata harus rela untuk memposisikan diri kita sendiri di tempat yang paling rendah. Tentunya pertarungan di dalam diri kita sangatlah kuat dan jujur bahwa mungkin kita sering kalah dalam hal ini. Kita berpikir bahwa kita melayani Dia tatkala kita berada di gereja atau dalam persekutuan. Pelayanan dan pengabdian kita semua tampak nyata dan asli saat kita berinteraksi dengan sesama melalui cara kita memandang serta memperlakukan mereka. Pengabdian kita yang nyata juga tampak lewat cara kita menghadapi persoalan demi persoalan. Jika kita ingin menyenangkan diri kita sendiri dengan memenuhi segala keinginan kita, itu berarti bahwa kita masih melayani diri sendiri. Jika kita hidup sekadar mengejar materi, berarti kita masih mengabdi pada Mamon. Dan jika kita hidup senantiasa memuliakan Tuhan, kita sedang mengabdi kepada-Nya.
Refleksi:
- Bagaimana cara Anda menjadi besar dan terkemuka dalam hidup? Apakah sudah sesuai dengan kehendak Tuhan?
- Bagaimana wujud pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama?
Praktek: Layanilah seorang akan yang lain dengan kasih.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Pelayanan bukan hanya berarti dalam lingkup gereja saja, namun pelayanan harus kita terapkan dimana saja. Dalam keluarga, pekerjaan dan bahkan kehidupan bermasyarakat, kita didorong untuk memiliki jiwa yang melayani. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus", cara dan motivasi pelayanan kita akan dibentuk dan diubah seiring dengan pengenalan kita kepada firman Tuhan.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Djohan Handojo untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/