Berjalan Bersama Yesus (PELAYANAN)Sampel

Siapapun Bisa

Yesus memanggil para murid-Nya yang pertama, di antara mereka ada Petrus dan Andreas. Saat itu, mereka sedang menjala. Mendengar panggilan Yesus itu mereka segera bergegas untuk meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus.

Bagian ini seringkali menjadi penantang bagi orang yang ingin mengikut Tuhan. Diasumsikan bahwa orang yang ingin benar-benar menjadi murid Tuhan harus meninggalkan pekerjaannya. Apakah untuk menemukan Allah kita juga harus meninggalkan kehidupan duniawi kita, ”jala-jala” kita? Ternyata tidak! Buktinya, ketika Petrus dan Andreas kembali ke profesi mereka sebagai nelayan, Yesus tidak marah. Ia malah bersedia menolong mereka (Yoh. 21:6).

Memang benar bahwa ada orang yang terlalu menggeluti profesinya, sehingga melupakan Tuhan. Namun, bukankah seorang pendeta pun juga bisa mengkhianati Tuhan dengan mencari keuntungan pribadi dengan profesinya tersebut? Ternyata, kita menghayati pekerjaan kita sehari-hari sebagai panggilan Tuhan. Profesi kita adalah panggilan-Nya bagi kita. Dan tuntutan kita sama dengan melakukan pelayanan lainnya yaitu melaksanakannya sebagai bagian dari ibadah, pelayanan dan kesaksian kita. Kita bisa menemukan Allah di mana pun kita berada dan melalui apa pun yang baik yang Anda kerjakan (bnd. Yoh. 4:21-23).

Hidup kita ini adalah pengabdian kita kepada Tuhan. Tidak ada pekerjaan baik yang terlalu sekuler sehingga tidak bisa disebut pelayanan kepada Tuhan. Tuhan juga tidak membedakan pelayanan rohani lebih daripada pekerjaan sehari-hari di rumah sekalipun. Tata nilai yang dituntut di mana pun tetap sama, yaitu nilai-nilai kerajaan Allah. Saat kita melakukan apa pun untuk kerajaan Allah kita sedang melayani Tuhan. Dengan demikian, semua kita bisa melakukannya dan memiliki peran penting dalam sistem kerajaan Allah ini. Tidak ada yang tidak penting. Semuanya penting dan harus berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.

Refleksi:

1. Apakah profesi Anda? Sudahkah Anda mengerjakan profesi Anda itu sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan?
2. Bagaimana Anda bisa dipakai Tuhan dalam pekerjaannya bagi dunia melalui profesi Anda?

Praktek: Layanilah Tuhan! Ya, layanilah Tuhan!