Rahmat Limpah Ruah Tiap HariSampel

Rahmat Limpah Ruah Tiap Hari

HARI KE 26 DARI 30

Roh Kudus Mencurahkan Kasih Allah

Di sebuah ruang atas di Yerusalem, Yesus berkumpul bersama para murid-Nya. Itu adalah momen terakhir mereka bersama selama kehidupan-Nya di bumi sebelum Ia kembali kepada Bapa.

Kalau kita akan pergi untuk waktu yang lama, tentu kita akan menyampaikan pesan-pesan penting, bukan?

Dan itulah yang dilakukan Yesus. Ia memberikan pesan perpisahan: bahwa Ia akan mengutus Penolong lain yang akan melanjutkan pekerjaan-Nya dan selalu menyertai mereka.

Mungkin momen itu terasa kurang berdampak bagi kita karena kita tidak pernah mengalami hidup bersama Yesus secara fisik.

Namun, coba bayangkan sejenak.

Jika kita adalah salah satu murid-Nya saat itu, kita pasti sudah meninggalkan segalanya dan mengikuti-Nya setiap hari. Kita akan tidur bersama-Nya, makan bersama-Nya, bercanda dan tertawa bersama-Nya. Kita akan menyaksikan mukjizat-Nya dan mendengar langsung ajaran-Nya.

Lalu tiba-tiba, Ia berkata bahwa Ia akan pergi.

Itu pasti sangat berat untuk diterima.

Kita sudah begitu terbiasa dengan kehadiran-Nya di bumi.

Bagaimana mungkin Ia meninggalkan kita begitu saja?

Namun Yesus menjelaskan bahwa kepergian-Nya adalah bagian dari rencana yang lebih besar—agar Ia dapat mengutus Roh Kudus kepada kita. Penolong yang Ia kirimkan akan hadir seperti Dia sendiri: Penghibur yang akrab dan dekat seperti Tuhan Yesus.

Dan sekarang, kita bisa menyadari betapa pentingnya kehadiran Roh Kudus yang telah diutus oleh Tuhan Yesus!

Bagi kita yang tidak pernah hidup secara fisik bersama Yesus, Ia memberikan Roh Kudus agar kita bisa menjalani hidup bersama-Nya—seperti para murid yang dulu duduk, makan, dan berbicara dengan-Nya.

Kira-kira, apa yang sering dibisikkan Roh Kudus kepada kita?

Kemunculan pertama kata “Roh Kudus” dalam kitab Roma muncul di Roma 5:5:
"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
(Roma 5:5, TB)

Roh Kudus mencurahkan (dan terus mengingatkan kita akan) kasih Allah.

"Semua ini karena Tuhan peduli padamu."
"Karena Allah mengasihimu..."
"Hanya karena Ia mengasihimu."

Itulah yang Ia bisikkan di hati kita setiap hari.

Bisakah kamu mendengarnya?

Dalam doa Paulus di Efesus 3:14–19, ia memohon agar kita dikuatkan dengan kuasa yang dahsyat melalui Roh Kudus, agar Kristus diam di dalam hati kita oleh iman—dan supaya kita berakar dan berdasar di dalam kasih, serta mampu memahami betapa lebarnya, panjangnya, tingginya, dan dalamnya kasih Kristus.

"Aku berdoa, supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh iman kamu berakar dan berdasar di dalam kasih."
(Efesus 3:16–17, TB)

Tentu, kita tidak akan pernah benar-benar memahami sepenuhnya, tidak akan mampu mengukur atau menjelaskan kasih itu—karena kasih melampaui segala pengetahuan dan pengertian. Namun betapa indahnya, kita bisa terjun ke dalam lautan kasih itu, walau kita tidak akan mampu menyelami dasarnya.

Maukah kamu berlutut hari ini dan berdoa seperti Paulus, memohon kuasa Roh Kudus yang dahsyat untuk membawa kita masuk ke dalam dimensi kasih Kristus yang tak terukur?

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

Rahmat Limpah Ruah Tiap Hari

Hidup jarang terbentuk dari momen-momen besar yang dramatis. Lebih sering, ia dibentuk oleh alarm pagi yang berbunyi terlalu cepat, daftar tugas yang belum selesai, dan detik-detik keraguan yang muncul di antara rapat dan waktu makan. Di tengah kesibukan, pergumulan dan tekanan, Tuhan hadir di tengah langkah kecil kita, di antara tugas-tugas yang belum selesai, di dalam keheningan yang kita anggap sepele. Dan di sanalah, kasih karunia-Nya menyapa. Kasih karunia Tuhan cukup—karena kasih karunia-Nya memberi segalanya. Ia tidak menahan apa pun. Ia tidak memberi setengah hati. Ia mencurahkan sepenuhnya.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.thehopemessage.com